Dalam artikel ini Anda akan mempelajari alasan pentingnya memproses beberapa tugas di latar belakang, di luar thread UI. Anda akan mempelajari cara menggunakan AsyncTask, bila tidak menggunakan AsyncTask, dan dasar-dasar penggunaan loader.
Thread UI
Bila
aplikasi Android dimulai, aplikasi membuat thread utama, yang sering
disebut thread UI. Thread UI mengirimkan kejadian ke widget antarmuka
pengguna (UI) yang sesuai, dan ini merupakan tempat aplikasi Anda
berinteraksi dengan komponen dari toolkit UI Android (komponen dari paket android.widget dan android.view).
Model thread Android memiliki dua aturan:
1 . Jangan memblokir thread UI.
Thread UI perlu memberikan perhatiannya untuk menggambar UI dan menjaga aplikasi tetap responsif terhadap masukan pengguna. Jika semuanya terjadi di thread UI, operasi panjang seperti akses jaringan atau kueri database bisa memblokir seluruh UI.
Dari perspektif pengguna, aplikasi tersebut akan mogok. Lebih buruk lagi, jika thread UI diblokir selama lebih dari beberapa detik (saat ini sekitar 5 detik) pengguna akan ditampilkan dialog "application not responding" (ANR). Pengguna bisa memutuskan untuk keluar dari aplikasi dan mencopot pemasangannya.
Untuk memastikan aplikasi Anda tidak memblokir thread UI:
Selesaikan semua pekerjaan dalam waktu kurang dari 16 md untuk setiap layar UI.
Jangan menjalankan tugas asinkron dan tugas lain yang berjalan lama pada thread UI. Sebagai gantinya, implementasikan tugas pada thread latar belakang menggunakan AsyncTask (untuk tugas singkat atau yang bisa disela) atau AsyncTaskLoader (untuk tugas berprioritas tinggi, atau tugas yang perlu melaporkan kembali ke pengguna atau UI).
2. Lakukan pekerjaan UI hanya pada thread UI.
Jangan menggunakan thread latar belakang untuk memanipulasi UI Anda, karena toolkit UI Android bukan thread-safe.
AsyncTask
Gunakan
kelas AsyncTask untuk mengimplementasikan tugas asinkron yang berjalan
lama di thread pekerja. (Thread pekerja adalah thread yang bukan thread
utama atau thread UI.) AsyncTask memungkinkan Anda menjalankan operasi
latar belakang dan mempublikasikan hasil di thread UI tanpa memanipulasi thread atau penangan.
Bila AsyncTask dieksekusi, maka akan melalui empat langkah:
onPreExecute( ) dipanggil di thread UI sebelum tugas dieksekusi. Langkah ini biasanya digunakan untuk mempersiapkan tugas, misalnya dengan menampilkan bilah kemajuan di UI.
doInBackground( Params. . . ) dipanggil pada thread latar belakang segera setelah onPreExecute( ) selesai. Langkah ini menjalankan komputasi latar belakang, mengembalikan hasil, dan meneruskan hasilnya ke onPostExecute( ) . Metode doInBackground( ) juga bisa memanggil publishProgress( Progress. . . ) untuk mempublikasikan satu atau beberapa unit kemajuan.
onProgressUpdate( Progress. . . ) berjalan di thread UI setelah publishProgress( Progress. . . ) dipanggil. Gunakan onProgressUpdate( ) untuk melaporkan suatu bentuk kemajuan ke thread UI sewaktu komputasi latar belakang dieksekusi. Misalnya, Anda bisa menggunakannya untuk meneruskan data guna menganimasikan bilah kemajuan atau menampilkan log di bidang teks.
onPostExecute( Result) berjalan di thread UI setelah komputasi latar belakang selesai.
Untuk detail selengkapnya mengenai metode ini, lihat referensi AsyncTask . Di bawah ini adalah diagram urutan pemanggilan.
Penggunaan AsyncTask
Untuk
menggunakan kelas AsyncTask , definisikan subkelas AsyncTask yang
menggantikan metode doInBackground( Params. . . ) (dan biasanya juga
metode onPostExecute( Result) ). Bagian ini menjelaskan parameter dan
penggunaan AsyncTask , kemudian menampilkan contoh lengkap.
A. Parameter AsyncTask
Di subkelas AsyncTask , sediakan tipe data untuk tiga jenis parameter.
"Params" menetapkan tipe parameter yang diteruskan ke doInBackground( ) sebagai larik.
"Progress" menetapkan tipe parameter yang diteruskan ke publishProgress( ) di thread latar belakang. Parameter ini selanjutnya diteruskan ke metode onProgressUpdate( ) di thread utama.
"Result" menetapkan tipe parameter yang dikembalikan doInBackground( ) . Parameter ini secara otomatis diteruskan ke onPostExecute( ) di thread utama.
Tetapkan tipe data untuk setiap tipe parameter ini, atau gunakan Void jika tipe parameter tidak akan digunakan. Misalnya:
public class MyAsyncTask extends AsyncTask <String, Void, Bitmap>{}
Dalam deklarasi kelas ini:
Tipe parameter "Params" adalah String , yang berarti bahwa MyAsyncTask memerlukan satu atau beberapa string sebagai parameter di doInBackground( ), misalnya untuk digunakan di kueri.
Tipe parameter "Progress" adalah Void, yang berarti bahwa MyAsyncTask tidak akan menggunakan metode publishProgress( ) atau onProgressUpdate( ).
Tipe parameter "Result" adalah Bitmap. MyAsyncTask mengembalikan Bitmap di doInbackground( ), yang diteruskan ke dalam onPostExecute( ) .
B. Contoh AsyncTask
Contoh di atas melewati tiga dari empat langkah-langkah AsyncTask dasar:
doInBackground( ) mengunduh materi, tugas yang berjalan lama. Langkah ini menghitung persentase file yang diunduh dari indeks loop for dan meneruskannya ke publishProgress(). Pemeriksaan untuk isCancelled( ) di dalam loop for memastikan bahwa tugas telah dibatalkan, sistem tidak menunggu hingga loop selesai.
onProgressUpdate() memperbarui kemajuan persentase. Ini dipanggil setiap kali metode publishProgress() dipanggil di dalam doInBackground( ) , yang memperbarui kemajuan persentase.
doInBackground( ) menghitung jumlah total byte yang diunduh dan mengembalikannya. onPostExecute( ) menerima hasil yang dikembalikan dan meneruskannya ke dalam onPostExecute( ) , yang ditampilkan di dialog.
Tipe parameter yang digunakan dalam contoh ini adalah:
URL untuk tipe parameter "Params". Tipe URL berarti Anda bisa meneruskan sejumlah URL ke dalam panggilan, dan URL secara otomatis diteruskan ke dalam metode doInBackground( ) sebagai larik.
Integer untuk tipe parameter "Progress".
Long untuk tipe parameter "Result".
C. Mengeksekusi AsyncTask
Setelah Anda mendefinisikan subkelas AsyncTask , buat instance-nya di thread UI. Kemudian panggil execute( ) di instance, dengan meneruskan sejumlah parameter. (Parameter tersebut sesuai dengan tipe parameter "Params" yang dibahas di atas).
Misalnya, untuk mengeksekusi tugas DownloadFilesTask yang didefinisikan di atas, gunakan baris kode berikut:
new DownloadFilesTask( ) . execute( url1, url2, url3) ; Membatalkan AsyncTask
Anda bisa membatalkan tugas kapan saja, dari thread apa pun, dengan memanggil metode cancel( ) .
Metode cancel( ) akan mengembalikan false jika tugas tidak bisa dibatalkan, biasanya karena sudah diselesaikan secara normal. Jika tidak, cancel( ) akan mengembalikan true.
Untuk mengetahui apakah tugas sudah dibatalkan, periksa nilai yang dikembalikan isCancelled( ) secara berkala dari doInBackground( Obj ect[] ) , misalnya dari dalam loop seperti yang ditampilkan dalam contoh di atas. Metode isCancelled( ) akan mengembalikan true jika tugas dibatalkan sebelum diselesaikan secara normal.
Setelah tugas AsyncTask dibatalkan, onPostExecute( ) tidak akan digunakan setelah doInBackground( ) dikembalikan. Sebagai gantinya, onCancelled( Obj ect) akan dipanggil. Implementasi default onCancelled( Obj ect) cukup memanggil onCancelled( ) dan mengabaikan hasil.
Secara default, tugas yang sedang diproses boleh diselesaikan. Untuk memperbolehkan cancel( ) menyela thread yang sedang mengeksekusi tugas, teruskan true untuk nilai mayInterruptIfRunning .
D. Keterbatasan AsyncTask
AsyncTask tidak praktis untuk beberapa kasus penggunaan:
Perubahan pada konfigurasi perangkat menyebabkan masalah. Bila konfigurasi perangkat berubah sewaktu AsyncTask berjalan, misalnya jika pengguna mengubah orientasi layar, aktivitas yang membuat AsyncTask akan dimusnahkan dan dibuat ulang. Metode AsyncTask tidak dapat mengakses aktivitas yang baru saja dibuat dan hasil AsyncTask tidak akan dipublikasikan.
Objek AsyncTask lama tetap ada, dan aplikasi Anda bisa kehabisan memori atau mogok. Jika aktivitas yang membuat AsyncTask dimusnahkan, AsyncTask tidak akan dimusnahkan bersamanya. Misalnya, jika pengguna keluar dari aplikasi setelah AsyncTask dimulai, AsyncTask akan terus menggunakan sumber daya kecuali jika Anda memanggil cancel( ) .
Bila menggunakan AsyncTask :
Tugas singkat atau yang bisa disela.
Tugas yang tidak perlu untuk melaporkan kembali ke UI atau pengguna.
Tugas dengan prioritas rendah yang bisa ditinggalkan sebelum selesai.
Untuk
semua situasi lainnya, gunakan AsyncTaskLoader , adalah bagian dari
kerangka kerja Loader yang akan dijelaskan berikutnya.
Loader
Tugas latar belakang biasanya digunakan untuk memuat data seperti laporan prakiraan cuaca atau ulasan film. Pemuatan data bisa jadi banyak menggunakan memori, dan Anda ingin data tersedia sekalipun jika konfigurasi perangkat berubah. Untuk situasi ini, gunakan loader, yang berupa rangkaian kelas yang memfasilitasi pemuatan data ke dalam aktivitas.
Loader
menggunakan kelas LoaderManager untuk mengelola satu atau beberapa
loader. LoaderManager menyertakan serangkaian callback bila loader telah
dibuat, bila pemuatan datanya selesai, dan bila disetel ulang. Memulai
loader
Gunakan kelas LoaderManager untuk mengelola satu atau beberapa instance Loader dalam aktivitas atau fragmen.
Gunakan
initLoader( ) untuk melakukan inisialisasi dan mengaktifkannya.
Biasanya, Anda melakukan ini dalam metode onCreate( ) aktivitas.
Misalnya:
// Prepare the loader. Either reconnect with an existing one,
// or start a new one.getLoaderManager( ) . initLoader( 0, null, this) ;
Jika Anda menggunakan Pustaka Dukungan, buat panggilan ini menggunakan getSupportLoaderManager( ) sebagai ganti getLoaderManager( ) .
Misalnya:
getSupportLoaderManager( ) . initLoader( 0, null, this) ; Metode initLoader( ) memerlukan tiga parameter:
ID unik yang mengidentifikasi loader. ID ini bisa berupa apa saja yang Anda inginkan.
Argumen opsional yang disediakan ke loader saat pembuatan, dalam bentuk Bundle. Jika loader sudah ada, parameter ini akan diabaikan.
Implementasi LoaderCallbacks , yang dipanggil oleh LoaderManager untuk melaporkan kejadian loader. Dalam contoh ini, kelas lokal mengimplementasikan antarmuka LoaderManager. LoaderCallbacks , sehingga meneruskan referensi ke dirinya sendiri, this .
Panggilan initLoader( ) memiliki dua kemungkinan hasil:
Jika loader yang ditetapkan melalui ID sudah ada, maka loader yang dibuat terakhir menggunakan ID itu akan digunakan kembali.
Jika loader yang ditetapkan melalui ID tidak ada, initLoader( ) akan memicu metode onCreateLoader) . Di sinilah Anda mengimplementasikan kode untuk membuat instance dan mengembalikan loader baru.
Catatan:Bila initLoader( ) membuat loader atau menggunakan kembali loader yang ada, implementasi
LoaderCallbacks yang diberikan akan dikaitkan dengan loader dan dipanggil bila keadaan loader berubah. Jika loader yang diminta sudah ada dan sudah menghasilkan data, maka sistem segera memanggil onLoadFinished( ) (selama initLoader( ) ), jadi bersiaplah jika hal ini terjadi.
Masukkan
panggilan ke initLoader( ) di onCreate( ) sehingga aktivitas bisa
dihubungkan kembali ke loader yang sama bila konfigurasi berubah.
Dengan cara itu, loader tidak kehilangan data yang sudah dimuatnya.
A. Memulai ulang loader
Bila initLoader( ) menggunakan kembali loader yang ada, maka data yang telah dimuat loader tidak akan diganti, namun kadang-kadang Anda perlu menggantinya. Misalnya, bila Anda menggunakan kueri pengguna untuk melakukan penelusuran dan pengguna memasukkan kueri baru, Anda perlu memuat ulang data dengan menggunakan istilah penelusuran baru. Dalam situasi ini, gunakan metode restartLoader( ) dan teruskan ID loader yang ingin dimulai ulang. Hal ini akan memaksa muatan data lain dengan data masukan baru.
B. Tentang metode restartLoader( ) :
restartLoader( ) menggunakan argumen yang sama dengan initLoader( ) . restartLoader( ) akan memicu metode onCreateLoader( ) , seperti yang dilakukan initLoader( ) saat membuat loader baru. Jika sudah ada loader dengan ID yang diberikan, restartLoader( ) akan memulai ulang loader yang diidentifikasi dan mengganti datanya. Jika tidak ada loader dengan ID yang diberikan, restartLoader( ) akan memulai loader baru.
C.Callback LoaderManager
Objek LoaderManager secara otomatis memanggil onStartLoading( ) saat membuat loader. Setelah itu, LoaderManager akan mengelola keadaan loader berdasarkan pada keadaan aktivitas dan data, misalnya dengan memanggil onLoadFinished( ) bila data telah dimuat. Untuk berinteraksi dengan loader, gunakan salah satu callback LoaderManager di aktivitas yang memerlukan data: Panggil onCreateLoader( ) agar bisa membuat instance dan mengembalikan loader baru untuk ID yang diberikan.
Panggil onLoadFinished( ) bila loader yang dibuat sebelumnya selesai memuat. Di sinilah Anda biasanya ingin memindahkan data ke dalam tampilan aktivitas.
Panggil onLoaderReset( ) bila loader yang dibuat sebelumnya sedang disetel ulang, sehingga datanya tidak tersedia.
Di
sinilah aplikasi harus membuang semua referensi apa pun yang
dimilikinya ke data loader. Subkelas Loader bertanggung jawab atas
pemuatan data sebenarnya. Subkelas Loader yang Anda gunakan bergantung
pada tipe data yang dimuat, namun salah satu yang paling
mudah adalah AsyncTaskLoader, yang akan dijelaskan berikutnya.
AsyncTaskLoader menggunakan AsyncTask untuk menjalankan tugas pada
thread pekerja.
AsyncTaskLoader
AsyncTaskLoader adalah loader yang setara dengan AsyncTask. AsyncTaskLoader menyediakan metode loadInBackground( ), yang dijalankan di thread terpisah. Hasil loadInBackground( ) secara otomatis dikirimkan ke thread UI, melalui onLoadFinished( ) LoaderManager callback.
A. Penggunaan AsyncTaskLoader
Untuk
mendefinisikan subkelas AsyncTaskLoader , buat kelas yang memperluas
AsyncTaskLoader<D> , dalam hal ini D adalah tipe data yang sedang
Anda muat. Misalnya, AsyncTaskLoader ini akan memuat daftar string:
public static class StringListLoader extends AsyncTaskLoader<List<String>> {}
Berikutnya, implementasikan konstruktor yang cocok dengan implementasi super kelas: Konstruktor menggunakan konteks aplikasi sebagai argumen dan meneruskannya ke panggilan untuk super() . Jika loader Anda memerlukan informasi tambahan untuk melakukan pemuatan, konstruktor bisa mengambil argumen tambahan. Dalam contoh yang ditampilkan di bawah ini, konstruktor menggunakan sebuah istilah kueri.
public StringListLoader(Context context, String queryString) {
super(context);
mQueryString = queryString;
}
Untuk
melakukan pemuatan, gunakan metode penggantian loadInBackground( ) ,
akibat metode doInBackground( ) dari AsyncTask . Misalnya:
@Override
public List<String> loadInBackground() {
List<String> data = new ArrayList<String>;
//TODO: Load the data from the network or from a database return data;
}
B.Mengimplementasikan callback
Gunakan konstruktor di callback onCreateLoader() LoaderManager , yang merupakantempat membuat loader baru.
Misalnya, callback onCreateLoader() ini menggunakan konstruktor StringListLoader yang didefinisikan di atas:
@Override
public Loader<List<String>> onCreateLoader(int id, Bundle args) {
return new StringListLoader(this, args. getString("queryString"));
}
Hasil
loadInBackground() secara otomatis diteruskan ke dalam callback
onLoadFinished( ) , di sinilah Anda bisa menampilkan hasil di UI.
Misalnya:
public void onLoadFinished(Loader<List<String>> loader, List<String> data) {
mAdapter. setData(data);
}
Callback
onLoaderReset( ) hanya dipanggil bila loader akan dimusnahkan,
sehingga seringkali Anda bisa mengosongkan onLoaderReset( ) , karena
Anda tidak akan mencoba mengakses data setelah loader ini dimusnahkan.
Bila Anda menggunakan AsyncTaskLoader, data
Anda akan bertahan bila ada perubahan konfigurasi perangkat. Jika
aktivitas Anda dmusnahkan secara permanen, loader ini akan dimusnahkan
bersamanya, tanpa tugas yang menanti danmengonsumsi sumber daya sistem.
Loader juga memiliki manfaat lain, misalnya
loader bisa memantau perubahan sumber data dan memuat ulang data jika
terjadi perubahan. Anda akan mengetahui selengkapnya tentang loader
tertentu di pelajaran berikutnya.
Praktikum
1. Pertama jalankan aplikasi IDE Android Studio, caranya :
Pilih Start → Android Studio
Pilih → Start a new Android Studio Project
Pilih → Empty Activity → Next
name → AsyncTaskDownload
Package Name → ubah menjadi nama blog kalian masing-masing, di sini saya menggunakan url blog saya naskahkode.com lalu di ikuti nama project AsyncTaskDownload
Save Location → home/zall/AndroidStudioProject/AsyncTaskDownload
Language → Java
Minimum API Level → API 14 → Klik Finish
2.Ubah script Activity_main.xml
Setelah tampil IDE , Buka dan ubah script activity_main.xml menjadi seperti gambar di code ini
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
android:id="@+id/LinearLayout1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="match_parent"
android:orientation="vertical"
android:paddingLeft="10dp"
android:paddingTop="10dp"
android:paddingRight="10dp"
android:paddingBottom="10dp"
tools:context=".MainActivity">
<Button
android:id="@+id/button1"
android:layout_width="match_parent"
android:layout_height="wrap_content"
android:text="Download" />
<TextView
android:id="@+id/attrs"
android:layout_width="wrap_content"
android:layout_height="wrap_content"
android:layout_alignParentRight="true"
android:layout_alignParentBottom="true"
android:layout_marginBottom="15dp"
android:layout_marginRight="15dp"
android:text="naskahkode.com"
android:textStyle="bold" />
</RelativeLayout>
3. Ubah script MainActivity.java
Ubah menjadi seperti code di bawah ini
package com.naskahkode.asynctaskdownload;
import android.Manifest;
import android.content.pm.PackageManager;
import android.os.Bundle;
import java.io.BufferedInputStream;
import java.io.FileOutputStream;
import java.io.InputStream;
import java.io.OutputStream;
import java.net.MalformedURLException;
import java.net.URL;
import java.net.URLConnection;
import java.net.URLDecoder;
import java.util.Map;
import java.util.concurrent.TimeUnit;
import androidx.appcompat.app.AppCompatActivity;
import androidx.core.app.ActivityCompat;
import androidx.core.content.ContextCompat;
import android.app.Dialog;
import android.app.ProgressDialog;
import android.os.AsyncTask;
import android.os.Environment;
import android.view.View;
import android.view.View.OnClickListener;
import android.widget.Button;
import android.widget.Toast;
import android.util.Log;
public class MainActivity extends AppCompatActivity implements OnClickListener {
public static final int download_progress = 0;
private String file_url="https://dev.naskahkode.com/cv.pdf";
Button btn_download;
ProgressDialog prgDialog;
@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
btn_download = (Button) findViewById(R.id.button1);
btn_download.setOnClickListener(this);
}
@Override
public void onClick(View v) {
if(ContextCompat.checkSelfPermission(MainActivity.this,
Manifest.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE)!= PackageManager.PERMISSION_GRANTED){
Log.i("Permission","Permission is Denied");
ActivityCompat.requestPermissions(MainActivity.this,new String[]
{Manifest.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE}, 101);
}else{
new DownloadFileAsync().execute(file_url);
}
}
@Override
protected Dialog onCreateDialog(int id){
switch(id){
case download_progress:
prgDialog = new ProgressDialog(this);
prgDialog.setMessage("Downloading file...");
prgDialog.setIndeterminate(false);
prgDialog.setMax(100);
prgDialog.setProgressStyle(ProgressDialog.STYLE_HORIZONTAL);
prgDialog.setCancelable(false);
prgDialog.show();
return prgDialog;
default:
return null;
}
}
class DownloadFileAsync extends AsyncTask<String, Integer, String> {
@Override
protected void onPreExecute(){
super.onPreExecute();
showDialog(download_progress);
}
@Override
protected String doInBackground(String... aurl) {
int count;
try {
URL url = new URL(aurl[0]);
URLConnection conexion = url.openConnection();
conexion.connect();
Log.i("koneksi","koneksi berhasil");
int lenghtOfFile = conexion.getContentLength();
Log.i("UkuranFile", "ukuran"+String.valueOf(lenghtOfFile));
InputStream input = new BufferedInputStream(url.openStream(),10*1024);
String fileName = conexion.getHeaderField("Content-Disposition");
if (fileName == null || fileName.length() < 1){
URL downloadUrl = conexion.getURL();
fileName = downloadUrl.getFile();
fileName = fileName.substring(fileName.lastIndexOf("/")+1);
} else {
fileName = URLDecoder.decode(fileName.substring(fileName.indexOf("filename=") + 9),
"UTF-8");
fileName = fileName.replaceAll("\"", "");
}
OutputStream output = new
FileOutputStream(Environment.getExternalStorageDirectory().getPath()+"/Download/"+fileName);
byte data[] = new byte[1024];
long total = 8;
while ((count = input.read(data))!= -1){
total += count;
publishProgress(((int) (total*100)/ lenghtOfFile));
output.write(data, 0, count);
}
output.flush();
output.close();
input.close();
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
Log.d("koneksi","koneksi gagal");
}
return null;
}
protected void onProgressUpdate(Integer... progress) {
prgDialog.setProgress(progress[0]);
}
protected void onPostExecute(String result) {
dismissDialog(download_progress);
Toast.makeText(getApplicationContext(), "Download complete. File in /sdcard/Download",
Toast.LENGTH_SHORT).show();
}
}
}
4. Mengkonfigurasi Security Config
Buat sebuah file xml baru dengan Nama network_security_config.xml di dalam folder /res/xml dan ketikan kode program berikut seperti gambar di bawah ini
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<network-security-config
xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android">
<base-config cleartextTrafficPermitted="true" />
</network-security-config>
File
ini digunakan agar aplikasi bisa mengakses url yang tanpa SSL (url
https), dan struktur nya sendiri akan menjadi seperti gambar di bawah
ini
5. Ubah script AndroidManifest.xml
Sesuaikan
script AndroidManifest.xml seperti di bawah ini untuk mendaftarkan
komponen Intent Filter dan mendaftarkan permission akses internet &
write external storage yang kita butuhkan
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
package="com.naskahkode.asynctaskdownload">
<application
android:requestLegacyExternalStorage="true"
android:usesCleartextTraffic="true"
android:networkSecurityConfig="@xml/network_security_config"
android:allowBackup="true"
android:icon="@mipmap/ic_launcher"
android:label="@string/app_name"
android:roundIcon="@mipmap/ic_launcher_round"
android:supportsRtl="true"
android:theme="@style/Theme.AsyncTaskDownload">
<activity android:name=".MainActivity">
<intent-filter>
<action android:name="android.intent.action.MAIN" />
<category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
</intent-filter>
</activity>
</application>
<uses-permission android:name="android.permission.INTERNET"/>
<uses-permission android:name="android.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE"/>
<uses-permission android:name="android.permission.WRITE_INTERNAL_STORAGE"/>
</manifest>
6. Run Project
Lalu coba jalankan menggunakan emulator yang tersedia di Android Studio Anda, maka akan tampil seperti gabar dibawah
Aplikasi
akan meminta akses ke media penyimpanan anda, pilih izinkan
selanjutnya tekan tombol download Kembali maka progress download akan
terlihat di layer.
Selanjutnya coba cek di folder …/download/ menggunakan file manager. Dan coba buka file hasil download tersebut
7.Done